على قدر الإيمان تعرف منزلة النبي (English & Indonesian translation)
فوائد (3) من درس الفجر الرمضاني للعلامة الحبيب عمر بن حفيظ..
{وَلَا تَجْهَرُوا لَهُ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ}، و{ لَا تَجْعَلُوا دُعَاءَ الرَّسُولِ بَيْنَكُمْ كَدُعَاءِ بَعْضِكُم بَعْضًا ۚ...}، أمرنا الله بمراقبة أحوالنا مع رسوله، وأن نعرف قدره ومكانته عند إلهه سبحانه وتعالى، وأنه أكرم الأولين والآخرين على الله .
ولذلك كانت حقائق الإيمان وتوحيد الرحمن والقرب منه والمعرفة به لا عنوان لها ولا ترجمة ولا دليل إلا تعظيم وإجلال هذا النبي والاتباع له، وكل من كان أعرف بالله كان أعرف بمنزلة وقدر سيدنا رسول الله صاحب المقام المحمود واللواء المعقود والحوض المورود صلوات ربي وسلامه عليه وعلى آله وصحبه
English translation:
“O believers! Do not raise your voices above the voice of the Prophet, nor speak loudly to him as you do to one another.” [Quran 49:2] “Do not treat the Messenger’s summons to you ˹as lightly˺ as your summons to one another.” [Quran 24:63]
Allah has commanded us to monitor our states with His Messenger, and to know his high regard and status with Allah the Glorious and Exalted, and that he is the most honoured of the first and the last.
The realties of faith, Tawhid, nearness to Allah and knowledge of Him are only represented and embodied by glorifying and honouring the Prophet and following him. The more one comes to know Allah, the more he knows our master, the Messenger of God, the possessor of the Praiseworthy Station, the Banner of Praise and the Frequented Fountain. May peace and blessings of my Lord be upon him and his Family and Companions.
Terjemah bahasa indonesia:
."Dan janganlah kalian berbicara dengannya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebagian kalian terhadap sebagian yang lain" (Al-Hujurat: 2), dan "Janganlah kalian jadikan panggilan Rasul (Muhammad) di antara kalian seperti kalian memanggil satu sama lain." (Al-Furqon: 63). Allah memerintahkan kita untuk memperhatikan perilaku kita dengan Rasul-Nya, juga mengetahui kemuliaan dan kedudukan-nya di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan mengetahui bahwa Beliau adalah Makhluk yang paling Mulia di sisi Allah.
Oleh karena itu, hakikat keimanan kepada Allah dan pengesaan-Nya, kedekatan dengan-Nya, juga kenalnya kita kepada Allah tidak memiliki tanda, terjemahan, dan bukti selain mengagungkan dan memuliakan Rasulullah Saw, juga mengikuti jejaknya. Maka setiap orang yang lebih kenal dengan Allah, akan lebih kenal lagi dengan kedudukan dan kemuliaan Baginda Rasulullah Sang Pemilik kedudukan yang terpuji, bendera "Liwa'ul Hamd", dan Telaga Kautsar. Semoga sholawat dan salam tercurahkan kepada Beliau dan keluarga serta para sahabat-nya.
17 رَمضان 1444