تعلق القلوب بالأعمال الصالحة (With English & Indonesian translation)
تَعلُّقُ القلوبِ بالأعمال الصالحة: إصلاحٌ للحياة، إصلاحٌ للعلائق، استنزالٌ للرحمة، استدفاعٌ للبلاء، تهيُّؤٌ للوعدِ الكريمِ بالبشائرِ المذكورة في القرآن الكريمِ للذين آمنوا وعملوا الصالحات.
وفيه: الحفاظُ على ميزانِ الرغبات وتقويم الإرادات في باطنِ المسلمين التي يعملُ الإيمانُ فيها عملَه، فإنَّ انبعاثَ الإرادات والرَّغبات عناوين عما يستقرُّ في هذا القلبِ ويكمُن فيه.
فما يحِلُّ في القلب مِن معرفةِ الله يُنتِج رغباتٍ تزدادُ وتقوى في القلبِ وإراداتٍ تتمكَّن فيه، وطمعاً لائقاً بمعاني هذا الإيمان.
وهنا يأتي دورُ الأمنيات والهوايات والتعلُّقات القلبيَّة، وذلك أنها نتيجةٌ حتميَّةٌ لما يحِلُّ في القلبِ والعقل، وهي تبع بحسبِ فراغِ هذا القلبِ مِن حقائق سرِّ الوجودِ وعظمةِ المعبود والاستعداد لليوم الموعود.
مترجم إلى الإنجليزية (English Translation):
The heart’s attachment to righteous deeds rectifies people’s lives, rectifies relationships, causes mercy to descend, wards off evil, and is a preparation to receive the generous promises mentioned in the Quran for those who believe and do righteous deeds.
This attachment also protects a Muslim’s consciousness, once it is impacted by faith, as it relates to his hopes and desires. One’s hopes and desires are indicative of what is hidden within and rooted in his heart.
Direct knowledge of Allah (maʿrifa) results in certain hopes, aspirations, and desires that are aligned with faith that continue to grow and strengthen within one's heart. Therefore, one's aspirations, identity, and attachment of the heart are definite results of what has settled in his heart and mind. The strength of these are according to the degree of the heart perceiving the wisdom of creation and the exaltedness of the Creator, and the degree to which one prepares for the final Day.
مترجم إلى الإندونيسية (Terjemah bahasa indonesia):
Terpautnya sanubari dengan amal-amal Saleh merupakan: suatu bentuk perbaikan dalam kehidupan, perbaikan dalam hubungan, aksi mengemis rahmat, aksi meminta ditolaknya bala, dan juga suatu pertanda: (akan terwujudnya) janji mulia Allah lewat kabar gembira di dalam Alquran Al-karim bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh.
Juga disimpulkan: terjaganya "barometer" semangat dan diluruskannya keinginan-keinginan di dalam hati umat Islam yang bereaksi sebab iman itu sendiri. Karena sesungguhnya terpacunya keinginan dan semangat-semangat merupakan tanda keberadaan iman dan kestabilannya di dalam hati tersebut.
Maka segala yang bersemayam di dalam hati tersebut yang berbentuk makrifat (pengenalan) Allah, akan melahirkan semangat yang akan bertambah di dalam hati, keinginan yang terus mengakar di dalamnya, dan juga sebuah "ambisi" yang selaras dengan arti iman tersebut.
Dari sinilah muncul peran nya angan-angan, kesenangan, dan keterpautan hati (kepada hal duniawi). Sebab hal-hal tersebut merupakan hasil pasti dari apa yang telah bersemayam di dalam hati dan pikiran. Dan hasil ini akan selalu sesuai dengan (kadar) kekosongan hati dari (pemahaman) hakikat rahasia kehidupan, takzim terhadap Sang Tuhan, dan juga persiapan untuk hari yang dijanjikan (kiamat).
#عمر_بن_حفيظ
11 جمادى الآخر 1445